Perekonomian 4
Perekonomian 4
1.
Pengertian
Inflasi,Revaluasi,Devisa umum, dan Valuta Asing.
a)
Inflasi.
Inflasi
adalah suatu keadaan
perekonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga
barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan
karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.
Kenaikan harga yang sifatnya sementara tidak
termasuk dalam inflasi, misalnya kenaikan harga-harga menjelang hari raya Idul
Fitri. Pada umumnya inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di
masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi adalah gejala ekonomi yang tidak mungkin dihilangkan
secara tuntas.
b)
Revaluasi.
Revaluasi
adalah suatu kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai mata uang dalam negeri (Rupiah)
terhadap mata uang asing. Revaluasi terjadi karena adanya kebijakan pemerintah
untuk memperbaiki perekonomian. Dengan kata lain, ada intervensi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga nilai mata uang
dalam negeri tetap stabil.
c)
Devisa Umum.
Devisa umum
adalah transaksi jual beli suatu mata uang asing terhadap IDR, atau terhadap
mata uang lainnya, dalam bentuk devisa umum (non tunai). Devisa umum adalah
devisa yang berasal dari sumber lain (selain kredit) seperti ekspor,
penyelenggaraan jasa dan penerimaan bunga modal.
d)
Valuta Asing.
Valuta asing
merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai
alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak
dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun
kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh
dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
2. Apakah
Inflasi selalu merugikan.
Menurut Saya, Inflasi tidak
selalu merugikan, inflasi memiliki dampak positif dan negative tergantung parah atau tidaknya. Karna inflasi
dibagi menjadi 4 inflasi yaitu inflasi ringan, sedang, berat dan
hiperinflasi. Apabila inflasi itu
ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan mendorong
orang untuk investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu ketika
terjadi inflasi tak terkendali, keadaan perekonomian menjadi kacau. Orang
menjadi tidak bersemangat kerja.
Bagi orang yang
memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan . Sebaliknya, orang yang
mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha
tidak dirugikan dengan adanya inflasi. dan pegawai yang bekerja di perusahaan
dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Jadi, inflasi dapat
mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku
bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif , ketidakstabilan
ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan tapi
bagaimana inflasi itu terjadi karna ada beberapa tingkatan inflasinya.
Coba kita perhatikan,
apa penyebab harga tanah ataupun properti lainnya cenderung cepat naik nilainya
hanya dalam jangka waktu 5 tahun?
Ya, jawabannya adalah inflasi. Dengan semakin menurunnya
nilai mata uang rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal
tersebut akan mempercepat naiknya harga aset tersebut. Demikian juga dengan
nilai emas. Bayangkan jika inflasi di negeri ini hanya sebesar satu persen atau
bahkan nol persen per tahun. Maka investasi Anda di bidang properti atau emas
tersebut akan sangat lambat dan tentu saja lebih beresiko.
3. Faktor
– Faktor yang mempengaruhi Investasi dalam perekonomian di suatu Negara.
1.
Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik
investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank.
Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam
modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2.
Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat Negara
Pendapatan
nasional per kapita dan PDRB per kapita
merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli
masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional
per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah
tersebut untuk berinvestasi.
3.
Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana
dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana
transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan
prasarana transportasi contohnya antara lain :
Jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara
dan lainlain. Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon
kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan
contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
4.
Birokrasi perijinan
Birokrasi
perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi
investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena
akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu
adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang
oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka
memperpendek birokrasi tersebut.
5.
Kualitas sumberdaya manusia
Manusia
yang
berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting.
Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin
modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga
kerja.
6.
Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan
undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain
menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum,
kontrak kerja dan lain-lain.
4.
Pengertian
Kemiskinan dan Garis kemiskinan.
·
Kemiskinan
Kemiskinan
adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan
yang layak. Secara
kuantitatif, kemiskinan merupakan suatu keadaan
dimana taraf hidup manusia serba kekurangan atau “tidak memiliki harta beda.
Sedangkan secara kualitati, pengertian kemiskinan adalah keadaan hidup manusia
yang tidak layak.
·
Garis Kemiskinan.
Garis
kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum
pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang
mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum
masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih
tinggi di negara maju daripada di negara berkembang. Hampir setiap masyarakat
memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat
digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan
sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan
asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.
5.
Penyebab dan
Dampak Kemiskinan di Indonesia.
·
Penyebab
kemiskinan.
1. Laju Pertumbuhan
Penduduk
Angka kelahiran yang tinggi akan
mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk suatu negara menjadi besar. Bila laju
pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi, maka hal ini akan
mengakibatkan angka kemiskinan akan semakin meningkat di suatu negara.
2.
Angka Pengangguran Tinggi
Lapangan kerja yang terbatas menyebabkan
angka pengangguran di suatu negara menjadi tinggi. Semakin banyak pengangguran
maka angka kemiskinan juga akan meningkat. Peningkatan angka pengangguran juga
dapat menimbulkan masalah lain yang meresahkan masyarakat. Misalnya munculnya
pelaku tindak kejahatan, pengemis, dan lain-lain.
3.
Tingkat Pendidikan yang Rendah
Masyarakat yang tingkat pendidikannya
rendah cenderung tidak memiliki keterampilan, wawasan, dan pengetahuan yang
memadai. Sehingga mereka tidak bisa bersaing dengan masyarakat yang
berpendidikan tinggi di dunia kerja maupun dunia usaha. Hal ini kemudian
membuat angka pengangguran dan kemiskinan menjadi bertambah.
4.
Bencana Alam
Bencana alam merupakan faktor penyebab
kemiskinan yang tidak dapat dicegah karena berasal dari alam. Bencana alam
seperti tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain-lain, akan menimbulkan
kerusakan pada infrastruktur maupun psikologis. Peristiwa bencana alam yang
besar dapat mengakibatkan masyarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan
harta.
5.
Distribusi yang Tidak Merata
Ketidaksamaan pola kepemilikian sumber
daya akan menimbulkan ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Pada umumnya,
masyarakat yang hanya memiliki sumber daya terbatas dan berkualitas rendah
berada di bawah garis kemiskinan.
·
Dampak
kemiskinan.
1.
Kriminalitas
Meningkat
Kemiskinan
seringkali dikaitkan dengan kriminalitas. Bukan tanpa sebab, karena masyarakat
miskin cenderung melakukan apa saja untuk memenuhi kebuhtuhan hidup mereka,
termasuk melakukan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas tersebut yaitu
pencurian, perampokan, begal, penipuan, bahkan pembunuhan.
2.
Angka Kematian yang Tinggi
Masyarakat yang
hidup di bawah garis kemiskinan umumnya tidak mendapatkan akses kesehatan yang
memadai. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian pada masyarakat miskin. Selain
itu, gizi yang buruk juga merupakan masalah yang sering terjadi pada masyarakat
miskin. Asupan gizi yang kurang menyebabkan kesehatan dan perkembangan fisik
masyarakat miskin sangat buruk.
3.
Akses Pendidikan Tertutup
Biaya pendidikan
yang cukup tinggi mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat menjangkau dunia
pendidikan. Hal ini semakin memperburuk situasi masyarakat yang kekurangan
karena kurangnya pendidikan membuat mereka tidak bisa bersaing dan tidak bisa
bangkit dari keterpurukan.
4.
Pengangguran Semakin Banyak
Masyarakat
miskin yang tidak mendapatkan akses pendidikan akan sulit bersaing di dunia
kerja maupun usaha. Hal ini kemudian akan menyebabkan pengangguran semakin
meningkat.
5.
Munculnya Konflik di Masyarakat
Rasa kecewa dan
ketidakpuasan masyarakat miskin biasanya dilampiaskan dengan berbagai tindakan
anarkis. Bahkan seringkali konflik bernuansa SARA timbul di masyarakat sebagai
cara pelampiasan kekecewaan masyarakat miskin.
Sumber
:
Comments
Post a Comment